Mempertanyakan Kepantasan

Bagaimana?
Jika disaat engkau menggantungkan harapan pada satu-satunya orang yang engkau miliki, tapi disaat yang sama dia seolah mencari alasan untuk tidak kau miliki.

Bagaimana?
Jika tawamu bukan menjadi alasan untuk dia tertawa dan sedihmu bukan menjadi alasan dia untuk bersedih.

Bagaimana?
Jika kesendirian dan sepi harus kau jalani, sementara dia menikmati waktunya berbagi dengan orang lain yang sudah jelas-jelas memiliki niat untuk mencurinya darimu?

Katakan...
Bagaimana?
Jika dia tau hanya dia yang benar-benar bisa memberi disaat yang paling kau butuhkan, tapi tidak mengerti.

Katakan,
Bagaimana?
Jika yang menyenangkan buat dia adalah keterpurukanmu dalam sepi, tanpa sosialisasi, tanpa tertawa dan sapa pada teman-teman.

Bagaimana jika?
Kau hanya berhak untuk tertawa bersamanya.
Kau hanya berhak untuk bersedih bersamanya.
Kau hanya berhak melontarkan sapa padanya.

Mempertanyakan kepantasan.
Mempertanyakan arti sebuah hubungan.
Mempertanyakan sebuah arti saling memiliki dan saling mengerti.

Pantaskah kau habiskan sisa hidup hanya dengannya?
Bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar